Berikut adalah pengertian dari konsep yang diberikan oleh beberapa ahli diantaranya, Syaiful Sagala yang menyatakan bahwa konsep adalah pikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga menjadi produk pengetahuan yang meliputi prinsip-prinsip, hukum dan teori. Sedangkan menurut Rosser dalam Sagala konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Menurut Mc.Gowen dalam Trisnawati konsep merupakan suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok obyek atau kejadian. Dan Ratna Willis Dahar menyatakan bahwa konsep merupakan abstraksi mental yang mewakili satu kelas stimulus.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa konsep adalah abstraksi mental yang mewakili pengalaman dan dinyatakan dalam suatu kelompok objek atau kejadian. Fraenkel dalam Supardan menggolongkan jenis-jenis konsep menjadi 6 macam. Pertama, konsep konjungtif, yaitu konsep yang berfungsi menghubungkan dari keberadaan dua atau lebih atribut yang semuanya harus ada. Kedua, konsep disjungtif, mencerminkan adanya alternatif-alternatif yang beragam. Ketiga, konsep relasional, yang memiliki arti mengandung suatu hubungan khusus antara dua atribut maupun lebih yang dinyatakan secara eksplisit dengan bilangan tertentu. Keempat, konsep deskriptif, yaitu konsep yang menuntut jawaban tentang gambaran suatu benda. Konsep deskiptif ini juga menuntut pemahaman karakteristik ataupun ciri-ciri esensial yang sama dalam mengemukakan pendapat. Kelima, konsep valuatif, yaitu konsep yang berhubungan dengan pertimbangan baik ataupun buruk, salah ataupun benar, cantik ataupun jelek dan sebagainya. Keenam, konsep campuran antara konsep deskriptif dan konsep valuatif yaitu suatu konsep yang tidak yang tidak hanya memberikan penjelasan tentang suatu karakteristik yang dimiliki oleh benda tersebut tetapi juga memberikan sikap atau penilaian terhadap pernyataan tersebut.
Dari pemaparan diatas dapat dipahami bahwa kemampuan mengelaborasi konsep adalah kapasitas seorang individu untuk mengembangkan, memperkaya, dan memerinci suatu abstraksi mental menjadi detail-detail yang lebih menarik.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa konsep adalah abstraksi mental yang mewakili pengalaman dan dinyatakan dalam suatu kelompok objek atau kejadian. Fraenkel dalam Supardan menggolongkan jenis-jenis konsep menjadi 6 macam. Pertama, konsep konjungtif, yaitu konsep yang berfungsi menghubungkan dari keberadaan dua atau lebih atribut yang semuanya harus ada. Kedua, konsep disjungtif, mencerminkan adanya alternatif-alternatif yang beragam. Ketiga, konsep relasional, yang memiliki arti mengandung suatu hubungan khusus antara dua atribut maupun lebih yang dinyatakan secara eksplisit dengan bilangan tertentu. Keempat, konsep deskriptif, yaitu konsep yang menuntut jawaban tentang gambaran suatu benda. Konsep deskiptif ini juga menuntut pemahaman karakteristik ataupun ciri-ciri esensial yang sama dalam mengemukakan pendapat. Kelima, konsep valuatif, yaitu konsep yang berhubungan dengan pertimbangan baik ataupun buruk, salah ataupun benar, cantik ataupun jelek dan sebagainya. Keenam, konsep campuran antara konsep deskriptif dan konsep valuatif yaitu suatu konsep yang tidak yang tidak hanya memberikan penjelasan tentang suatu karakteristik yang dimiliki oleh benda tersebut tetapi juga memberikan sikap atau penilaian terhadap pernyataan tersebut.
Dari pemaparan diatas dapat dipahami bahwa kemampuan mengelaborasi konsep adalah kapasitas seorang individu untuk mengembangkan, memperkaya, dan memerinci suatu abstraksi mental menjadi detail-detail yang lebih menarik.
Sumber Referensi:
Dahar, Ratna Willis. 2011. Teori-Teori Pembelajaran. Bandung:Erlangga
Dahar, Ratna Willis. 2011. Teori-Teori Pembelajaran. Bandung:Erlangga
Sagala, Syaiful. 2014. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Supardan, Dadang. 2015. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: yayasan rahardja
Tisnawati, Demi. 2012. Penerapan Peta Konsep pada Pokok Bahasan Tekanan untuk Mendeskripsikan Penguasaan Konsep Siswa. Unnes Physics Education Journal.1(1)
Tisnawati, Demi. 2012. Penerapan Peta Konsep pada Pokok Bahasan Tekanan untuk Mendeskripsikan Penguasaan Konsep Siswa. Unnes Physics Education Journal.1(1)
0 comments:
Post a Comment