Saturday, July 29, 2017

Mengelaborasi

Kata mengelaborasi berasal dari kata elaborasi (elaborate) yang dalam kamus oxford  bermakna worked out with much care and in great detail sehingga makna elaborasi diterjemahkan sebagai pemerincian atau penguraian  semata.
Saat ini sudah banyak ahli yang mengungkapan tentang arti dari elaborasi, diantaranya adalah Carin dan Sund yang menyatakan bahwa elaborasi adalah salah satu kemampuan kreatif yang berupa kemampuan untuk mengembangkan gagasan secara terperinci. Selanjutnya, Guilford mengemukakan bahwa elaborasi adalah kemampuan untuk melakukan hal-hal secara detail terperinci. Utami Munandar memperlihatkan pengertian yang lebih luas, yakni kemampuan untuk memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk juga kemampuan untuk menambahkan atau memerinci detail detail dari suatu gagasan ,ojek, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. Dan Ratna Willis Dahar dalam Wahidin memandang elaborasi sebagai penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi yang sedang dipelajari
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa mengelaborasi merupakan menempuh kemampuan berfikir kreatif dalam hal mengembangkan, memperkaya, dan memerinci suatu gagasan atau produk  sehingga menjadi lebih menarik.
Menurut Utami Munandar dalam Suastra dan yasmini indikator keterampilan elaborasi sebagai berikut: mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah terperinci, mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain, mencoba atau menguji  detail-detail untuk melihat arah yang akan ditempuh, Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana, menambahkan garis-garis dan detail-detail (bagian-bagian) terhadap gambarannya sendiri atau gambar orang lain.
Menurut Wahidin Elaborasi sebagai proses berfikir kreatif ditandai dengan  keragaman gagasan yang dihasilkan dan juga ditandai dengan proses transformasi  konsep secara sadar, yang nampaknya dapat ditafsirkan sebagai proses kreatif  yang membutuhkan kemampuan berfikir logis. Logisnya proses yang terjadi manakala seorang melakukan elaborasi tergambar dari teori psikoanalitik yang membedakan proses berfikir menjadi dua yaitu proses berfikir primer dan sekunder. Proses primer bersifat non logis sedangkan proses sekunder bersifat logis, rasional dan disadari. Menurut Anna Roe, elaborasi tergolong berfikir sekunder. Dengan kata lain elaborasi merupakan cara berfikir yang logis. Kelebihan kemampuan melakukan elaborasi bila dibandingkan dengan berfikir logis yang biasa menurut Pickard adalah bahwa orang yang mampu melakukan elaborasi enables the subject to go beyond the immediate dengan kata-kata gampangnya dapat dinyatakan bahwa orang yang malakukan elaborasi adalah orang yang bukan berfikir apa adanya, tetapi berfikir lebih dalam untuk mengungkapkan apa yang tersirat dibalik fakta yang ada.

Sumber Referensi:
Suastra, I Wayan dan Luh Putu Budi Yasmini. 2013. Model Pembelajaran Fisika Untuk Mengembangkan Kreativitas Berfikir dan Berkarakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal Bali. Jurnal Pendidikan Indonesia. 2(2)

Wahidin, Didin. 1993. Kemampuan Melakukan Penalaran Ilmiah dan Kemampuan Melakukan Elaborasi untuk Memahami Konsep-Konsep Lingkungan Hidup. Tesis.Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bandung


Share:

0 comments:

Post a Comment