Saturday, February 6, 2016

Keadaan Politik Dewasa ini: Menurun ataukah Timbul Kembali?

Walaupun dalam perjalanan sejarahnya filsafah politik menempati kedudukan yang penting, tapi tradisi yang memungkinkan lahirnya karya-karya para filsuf yang terkenal boleh dikatakan hamper berakhir. David Easton, Alfred Cobban dan sejumlah penulis kontemporer lainnya berpendapat bahwa teori politik, yang bagi mereka termasuk pula falsafah politik, kini tengah mengalami kemerosotan yang tajam. Kalau mereka hanya bicara tentang “kemerosotan”, yang lain lebih bicara tentang posisinya yang terpojok, atau sudah “mati” kata Peter Laslett dan Robert A. Dahl. Bahkan di Oxford, tempat asal teori politik klasik, pernyataan bahwa  teori politik telah mati atau sedang melaju mundur bukanlah barang baru. Untuk mendukung penilaian tersebut mereka menyatakan bahwa sejak Marx dan Mill (dan barangkali juga Laski) kini sudah tidak ada lagi filsuf politik yang menonjol. Dalam menjelaskan gejala tersebut Easton mengemukakan bahwa umumnya gagasan-gsgasan politik itu lahir dan berkembang pada saat terjadi perubahan atau pergolokan social. Hal ini terbukti dari kemunculan karya-karya mereka saat itu. 

Ketika terjadi pergolokan sosial di Yunani Kuno, ketika terjadi kekacauan sebagai akibar sengketa agama dan politik pada abad ke-16 dan ke-17 di Inggris, dan ketika gagasan-gagasan politik melahirkan revolusi besar di Perancis pada abad ke-18, saat itulah karya-karya dari para filsuf besar itu lahir, Lebih lanjut Easton menegaskan bahwa hal itu kembali berulang ketika pada pertengahan abad ke-20 terjadi perubahan budaya yang mendasar dan konflik sosial yang meluas di beberapa bagian dunia, meski pada bagian dunia lainnya pemikiran politik itu tidak berkembang secara berarti. Tahun 1951 sekali lagi ia menegaskan bahwa pemikiran politik yang ada saat ini lebih banyak berpjak pada gagasan-gagasan lama, dan sialnya upaya untuk mengembangkan sintesa-sintesa politk baru amatlah kecil. Parahnya lagi, landasan baru untuk bias memunculkan fikiran kreatif tidak dipersiapkan. Melihat kenyataan inilah sejumlah penulis telah mencoba mencari tahu penyebabnya.

Referensi:
Varma, SP. 2010. Teori Politik Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Share:

0 comments:

Post a Comment