Friday, February 12, 2016

Seorang Pemimpin harus Memahami Diri Sendiri

Sebelum memahami, memengaruhi dan mengubah para pengikutnya, seorang pemimpin harus memahami dirinya sendiri. Ia perlu memahami kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri dibandingkan oleh orang lain dan para pengikutnya, ia harus belajar dan mengembangkan dirinya. Sebelum memimpin para pengikutnya, pemimpin harus mampu memimpin dirinya sendiri. Pemimpin memiliki keterampilan untuk mendengarkan (listening) apa yang dikemukakan oleh orang lain. Pemimpin perlu memerhatikan apa yang dikemukakan oleh orang lain dan berupaya menangkap dan memahaminya. Ini merupakan bagian dari kompetensi komunikasi. Ketidakmampuan atau kesalahan memahami yang dikemukakan orang lain, akan berakibat kesalahan atau ketidaktepatan dalam meresponsnya. Misalnya, salah satu penyebab lengsernya Suharto, karena ia tidak mampu memahami tuntutan rakyat yang ingin berubah. Ia merasa 30 tahun lebih berpengalaman memimpin rakyat Indonesia dan diangkat sebagai Bapak Pembangunan dan Jenderal Besar. Ia merasa tahu persis kehendak rakyat dan mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk memenuhinya. Padahal kehendak rakyat menginginkan dia melakukan perubahan dan reformasi politik, ekonomi, dan social.

Referensi:
Wirawan. 2014. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers
Share:

0 comments:

Post a Comment