Saturday, February 6, 2016

Kekacauan antara Ilmu Pengetahuan dan Teori

Menurut pandangan Easton penyebab merosotnya teori politik adalah kenyataan bahwa kita dalam waktu tiga perempat abad terakhir telah menggunakan ilmu pengetahuan dan teori secara salah, dan mengacaukan ilmu pengetahuan dengan teori, dan lupa bahwa teori lebih luas dari ilmu pengetahuan. Menggunakan metode ilmiah dalam tugas riset------meskipun penting----- adalah berbeda dengan mengembangkan sebuah teori yang didasarkan pada riset yang telah dilakukan, betapapun ilmiah sifatnya. Mereka yang menganggap dirinya ilmuwan politik pada umumnya berusaha mengumpulkan fakta dan berdasarkan fakta-fakta itu mereka mencoba mengembangkan mekanisme alternative untuk memperbaiki struktur dan proses politik. 

Percobaan ini mungkin bersifat ilmiah, tetapi belum pasti berkembang dengan sendirinya menjadi sebuah teori, kecuali kalau kita mampu mengidentifikasi varibel-variabel kehidupan politik yang terutama dan menetapkan hubungannya satu sama lain. Kalau kita mengecualikan beberapa ilmuwan politik---Merriam, Freidrich, Simon, Lasswell, dan beberapa orang lainnya--- maka kita akan menemukan bahwa sebagian besar ilmuwan politik modern, setelah sengaja mengalikan perhatian mereka dari institusi kepada proses dan kadang-kadang motif----dibawah dampak sosiologi dan psikologi---belum juga mulai mengembangkan kerangka konseptual yang cukup bagi studi ilmu politik. 

Mempelajari proses motivasi adalah penting----pasti lebih penting daripada studi tentang lembaga ---tetapi tak dapat dengan sendirinya membangun teori. Kaum tradisionalis dan behaviouralis telah melibatkan diri terlalu lama dalam perdebatan apakah yang seharusnya terjadi lebih penting daripada apa yang sudah ada, dan sebaliknya, dan apakah wawasan saja yang diperlukan guna pemahaman politik yang mencukupi, ataukah observasi terhadap gejala politik yang nyata juga penting. Kaum “behavioralis” dengan suara bulat telah menyatakan pentingnya apa yang sudah ada, tetapi mereka hampir tak pernah berusaha mencari tahu mengapa dan bagaimana  yang sudah ada itu menjadi ada. Di sinilah letak peran teori.  
Referensi:
Varma, SP. 2010. Teori Politik Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Share:

0 comments:

Post a Comment