Thursday, February 11, 2016

Pendidikan Bangsa sebagai Wahana Pembangunan Negara

Kategori manusia yang dibutuhkan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas adalah manusia yang bisa berperan jadi manusia modal. Kualitas hukum capital yang baik bisa didapat dari produsen pendidikan yang bermutu tinggi. UNPAD (Universitas Padjadjaran), merupakan contoh PTN (Perguruan Tinggi Negara) yang peka dan peduli terhadap agenda penciptaan manusia modal. Hal tersebut dapat dilihat dari focus aktivitas UNPAD, dalam sudut pandang alumnus, adalah menghasilkan sarjana dengan:
  1. Indeks Prestasi Kumulatif yang sangat memuaskan bahkan dengan pujian (cum laude) => 3,5;
  2. Sertifikat nilai TOEFL minimal 500
  3. Kemampuan profesionalitas sesuai disiplin ilmu pengetahuan tertentu sehingga logis apabila muncul kualifikasi atau spesialisasi keahlian yang kompeten dan kompetitif; serta
  4. Penguasan atas kecanggihan perangkat dunia informasi, komunikasi, dan teknologi.
Manusia modal ialah manusia yang terdidik, ahli, terampil, profesional, mumpuni, unggul, disiplin, tangguh, produktif, dinamis, kreatif, inovatif, dan berani menanggung risiko kegagalan usaha. Manusia modal pandai melakukan kalkulasi yang cepat dan tepat dan bukanlah pengkhayal yang sering “berdiri menyendiri di atas mimpi”. Manusia modal berwatak dan berani sukses. Dengan kata lain, manusia modal enggan dan tidak takut gagal, termasuk memiliki jiwa entrepreneurship.
Dalam Patokan standardisasi produksi pendidikan versi MIT (Massachusetts Institute of Technology), produk investasi pendidikan berupa ilmuwan, insinyur, dan manajer mutlak dituntun untuk jadi manusia modal. MIT mengatur mahasiswa agar bisa jeli dalam melihat peluang pembuatan produk baru yang inovatif dan kreatif. Keberhasilan produk pendidikan dalam keterlibatan dunia komersial global ditentukan oleh kondisi penerimaan pasar terhadap produk yang diujicobakan. Oleh karena itu, MIT serius dalam menciptakan pamor generasi pendidikan yang besemangat kewirausahaan. 

Referensi:
Sagir, Soeharsono dkk. 2009. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Jakarta: Kencana.

Share:

0 comments:

Post a Comment