Pemimpin adalah tokoh atau elit anggota system social yang dikenal oleh dan berupaya memengaruhi para pengikutnya secara langsung atau tidak langsung. Seorang pemimpin merupakan seorang intelektual, orang yang cerdas, berakal, cendekiawan, dan mudah memahami sesuatu. Dengan kata lain ia mempunyai kecerdasan intelektual tinggi atau inteligensia (intelligence) dan seorang intelegensia—seorang cerdik pandai atau cendekiawan. David Wechsler seperti dikutip oleh Robert S. Fieldman (1993) mendefinisikan inteligensia sebagai kapasitas untuk memahami dunia, berpikir rasional dan memakai sumber-sumber secara efektif jika menghadapi tantangan. Pemimpin selalu menghadapi tantangan dalam melakukan perubahan untuk mencapai visinya. Untuk itu, diperlukan kapasitas untuk memahami visinya dan memahami lingkungan internal dan lingkungan eksternal system social.
Richard L. Hughes, Robert C. Ginnett ddan Gordon J. Curpy (1996) dengan mengutip sejumlah pendapat para pakar mendefinisikan Inteligensi sebagai efektivitas menyeluruh dalam aktivitas yang diarahkan oleh berpikir. Inteligensi merupakan kemampuan umum dan menyeluruh. Walaupun sejumlah tes inteligensi telah dikembangkan untuk mengukur dan menilai berbagai kemampuan mental, skor dalam tes cenderung untuk berkorelasi tinggi, meliputi suatu factor-faktor inteligensi umum yang meliputi aktivitas mental khusus. Inteligensi dapat dibentuk dan dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman. Pakar inteligensia telah mengembangkan teknik untuk mengukur inteligensia seperti yang dilakukan oleh Alfred Binet mengembangkan tes inteligensia modern pada akhir abad ke-19.
Referensi:
Wirawan. 2014. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers
0 comments:
Post a Comment